Kata "story" dalam bahasa Inggris digunakan untuk merujuk pada narasi atau kisah yang bisa berupa fiksi maupun non-fiksi. Kata ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam percakapan sehari-hari, literatur, film, dan media sosial.
Contoh penggunaan kata "story":
- Dalam percakapan sehari-hari: "I heard a funny story yesterday." (Saya mendengar cerita lucu kemarin.)
- Dalam literatur: "The book contains several short stories." (Buku itu berisi beberapa cerita pendek.)
- Dalam media sosial: "I posted a story on Instagram." (Saya memposting cerita di Instagram.)
Kata "story" dapat digunakan dalam konteks formal dan informal. Dalam konteks formal, seperti dalam laporan atau presentasi, "story" mungkin merujuk pada narasi yang lebih terstruktur. Dalam percakapan santai, "story" sering digunakan untuk berbagi pengalaman pribadi atau anekdot.
Frasa umum yang menggunakan kata "story":
- "Once upon a time" (Dahulu kala) - sering digunakan di awal cerita.
- "Tell me a story" (Ceritakan saya sebuah cerita) - permintaan untuk mendengarkan kisah.
- "A love story" (Sebuah cerita cinta) - merujuk pada kisah yang berfokus pada tema cinta.
Kesalahan umum yang terkait dengan penggunaan kata "story" termasuk kebingungan antara "story" dan "history." "Story" merujuk pada narasi, sedangkan "history" merujuk pada catatan peristiwa masa lalu.
Kata-kata terkait:
- Sinonim: "tale," "narrative," "account."
- Antonim: "truth" (kebenaran), "fact" (fakta).
Nuansa pengucapan: "story" diucapkan /ˈstɔːri/ dalam bahasa Inggris Amerika. Penekanan pada suku kata pertama.
Dari segi etimologi, kata "story" berasal dari bahasa Inggris Kuno "saga" yang berarti narasi atau kisah, dan telah digunakan dalam berbagai bentuk sejak abad ke-14.
Secara keseluruhan, kata "story" adalah bagian penting dari komunikasi dan ekspresi budaya dalam bahasa Inggris.