Kata "whom" digunakan dalam bahasa Inggris untuk merujuk pada orang sebagai objek dalam kalimat. Penggunaannya lebih formal dibandingkan dengan "who," yang digunakan sebagai subjek. "Whom" sering muncul dalam konteks yang lebih resmi, seperti tulisan akademis, surat formal, dan percakapan yang membutuhkan kesopanan.
Contoh penggunaan "whom":
- To whom it may concern. (Kepada siapa yang berkepentingan.)
- Whom did you invite to the party? (Siapa yang kamu undang ke pesta?)
- She is the person whom I spoke to yesterday. (Dia adalah orang yang saya ajak bicara kemarin.)
Konteks penggunaan "whom" biasanya dalam situasi formal atau ketika berbicara dengan orang yang tidak dikenal. Dalam percakapan sehari-hari, banyak penutur bahasa Inggris yang lebih memilih menggunakan "who" bahkan ketika "whom" seharusnya digunakan, terutama dalam situasi informal.
Kesalahan umum dalam penggunaan "whom":
- Salah menggunakan "who" sebagai objek: "Who did you see?" seharusnya "Whom did you see?" dalam konteks formal.
- Menggunakan "whom" di akhir kalimat tanpa memperhatikan struktur: "I don’t know whom to ask" bisa terdengar kurang tepat dalam bahasa sehari-hari.
Kata-kata terkait:
- Sinonim: "who" (meskipun tidak sama, "who" sering digunakan sebagai pengganti dalam situasi informal).
- Antonim: Tidak ada antonim langsung, tetapi "who" bisa dianggap sebagai lawan dalam konteks subjek.
Nuansa pengucapan: "Whom" diucapkan sebagai /huːm/, dengan bunyi "w" yang tidak terlalu jelas.
Etymologi: "Whom" berasal dari bahasa Inggris Kuno "hwā," yang berarti "siapa." Dalam perkembangan bahasa, bentuk ini menjadi lebih terfokus pada fungsi objek dalam kalimat.